Rabu, 26 November 2014

BATIK IKAT JUMPUTAN



Batik Ikat Jumputan / Ikat Celup


Batik Ikat Celup/Jumputan adalah proses Pembentukan motif dengan cara lipatan/ikatan. Pembentukan motif warna dengan perintangan pada kain untuk mendapatkan efek gambar tertentu dengan menggunakan bahan pengikat seperti : tali, rafia, karet, benang dengan ukuran besar.
Untuk mendapatkan variasi motif selain dengan lipatan/ikatan, biasanya dipergunakan jenis biji-bijian, manik-manik, kelereng dan lain-lain.





A.   Pengikatan
1.  Ikatlah kain menggunakan tali rafia dengan variasi jarak ikatan antara ikatan satu dengan berikutnya:
a.  Kain dapat kita jumput lalu langsung kita ikat dengan rafia
b.  Kain dapat kita jumput dan jumputan diisi dengan kelereng/kerikil dan kita kat dengan rafia
c.  Kain dapat kita lipat-lipat lalu kita ikat dengan rafia  





2.  Lakukanlah control ikatan (kepadatan dan kerapatan tali).
3. Ikatan harus kencang dan kuat karena ikatan ini bertujuan untuk menutup kain agar tidak terkena pewarna saat pencelupan pada pewarna.
4.  Semakin banyak ikatan berarti semakin banyak motif yang dihasilkan.


B.   Perendaman dengan TRO
Kain hasil ikatan direndam  kedalam larutan TRO selama  10 menit untuk membuka serat kain supaya zat warna mudah meresap. Kalau kita bingung mendapatkan TRO bisa kita ganti dengan melarutkan detergent bubuk (daia, boomm dll). Setelah direndam lalu angkat dan tiriskan hingga air yang meresap pada kain agak kering.

Perendaman dengan larutan TRO


C.   Pewarnaan  
Setelah ditiriskan, kemudian kita celupkan pada laruran warna selama 15 menit, kemudian ulangi tiga kali. (apabila 1 x sudah dirasa cukup maka cukup 1 kali). 





Setelah di celupkan  pada pewarna lalu kita tiriskan kembali sambil kita buka ikatan-ikan yang tadi kita buat dan.. jreng..jreng.... akan muncul motif motif yang tentunya selalu di luar dugaan. Setelah ikatan dibuka lalu dicuci air bersih kemudian keringkan.

Pelepasan ikatan setelah diwarna & hasil ikatan

E.  Proses Fiksasi / Pengunci warna
Ada 3 jenis bahan fiksasi yang mana menentukan arah warna yang berbeda. Tawas menghasilkan warna muda sesuai warna aslinya, kapur menengah atau arah kecoklatan dan tunjung arah yang lebih tua atau mengarah ke warna hitam.
Adapun Resep fiksasi sebagai berikut :
o      Tawas          50 gram / liter air waktu fiksasi 7,5 menit
o      Kapur           50 gram / liter air waktu fiksasi 7,5 menit
o      Tunjung          5 gram / liter air waktu fiksasi 3 menit

Cara fiksasi :

1.  Timbang tawas/kapur/tunjung 50 gram untuk dilarutkan kedalam 1 Liter air.
2.  Apabila ingin membuat 3 liter larutan maka timbang 50 gram x 3 = 150 gram tawas/kapur/tunjung.
3.  Letakkan larutan ini ke dalam ember plastik. Begitu juga untuk kapur dan tunjung dengan cara yang sama.
4.  Kain yang sudah diwarna dan sudah dikeringkan, masukkan kedalam larutan tawas atau kapur atau tunjung.
-      kurang lebih 7,5 menit untuk tawas dan kapur, dan
-      3 menit untuk tunjung
5.  Setelah itu cuci sampai bersih dan keringkan.
6.  Untuk pencucian lebih bersih  bisa direbus dengan air suhu 600 C dengan ditambah sabun Attack atau TRO selama     10 menit, cuci lagi dengan air dingin.
 7. Keringkan ditempat teduh.


Hasil ikatan dengan teknik jelujur

Penyelesaian akhir
    Hasil ikat diseterika dan kemas menggunakan kotak atau display 
    pada manequen atau gawangan.

Bahan kain yang paling mudah digunakan adalah kain Mori

Tidak ada komentar:

Posting Komentar