Badui merupakan jenis tarian rakyat
yang menggambarkan suatu adegan peperangan atau serombongan prajurit yang
sedang latihan perang. Dilihat dari cara penyajiannya, tarian ini termasuk
tarian kelompok berpasangan.
Komposisi yang dipakai berbentuk
barisan. Kadang-kadang membentuk dua barisan, kadang-kadang pula melingkar
berhadapan. Fungsi dari kesenian ini di samping sebagai alat dakwah agama Islam
juga merupakan tontonan yang eksotik bagi masyarakat.
Seni Badui yang kini masih hidup dan
berkembang di daerah kabupaten Sleman kebanyakan berasal dari daerah Kedu,
sedang di daerah Kedu sendiri juga merupakan kesenian rakyat yang semula dibawa
oleh seseorang dari tanah Arab”.
Seni Badui yang sekarang ini telah
banyak mengalami perkembangan terutama di dalam lagu dan syairnya”. Jumlah para
pendukung pementasan kesenian Badui tidak tentu, Biasanya sekitar 40 orang
dengan perincian 10 orang sebagai pemegang instrumen musik dan vokalis,
sedangkan yang 30 orang sebagai penarinya.
Instrumen yang dipergunakan adalah
genderang (tambur) satu buah, terbang genjreng 3 buah dan satu jedor/bedug.
Kadang-kadang ditambah sebuah peluit yang berfungsi untuk memberi aba-aba akan
dimulainya pementasan, pergantian posisi, maupun berhenti / selesainya pertunjukan.
Lagu-lagu yang dibawakan bernafaskan Islami dan
sholawat puji-pujian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar